Artikel Terbaru

Bripka Andry Beri Sinyal Dapat Ancaman Usai Viral Setoran Rp650 Juta

Bripka Andry Beri Sinyal Dapat Ancaman Usai Viral Setoran Rp650 Juta

Bripka Andry Darma Irawan, anggota Brimob Polda Riau, mengisyaratkan ada ancaman setelah pengakuannya membuat uang Rp. Setoran 650 juta ke bosnya viral di media sosial.

Menurut Andry, terkait hal tersebut, dirinya juga mengungkap indikasi adanya sejumlah tekanan dari teman-temannya.

“Jadi saya sampaikan bahwa saya tidak bisa benar-benar membuktikan ancaman tersebut. Karena ancamannya kemarin berupa pertemuan dengan salah satu teman dinas, mereka marah, ‘kok di bongkar semua’. Sampai juga ke adik saya, ipar saya ‘kok di bongkar’,” kata Andry saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/6/2023).

Andry mengaku memaklumi reaksi teman-temannya. Dia juga menyatakan bahwa dia tidak ingin membawa orang lain ke dalam masalah ini.

“Saya tidak mau bawa orang. Biarkan apa yang saya terima, saya rasakan sendiri. Saya tidak mau sengaja mencari bukti untuk saya di ancam atau tidak. Karena saya yakin teman-teman ini juga, saya mengerti apa yang mereka pikirkan. Tapi mereka saya juga harus mengerti bagaimana perasaan saya tentang transfer ini dan apa yang telah saya lakukan,” kata Andry.

Sebelumnya, dalam ceritanya, Bripka Andry di Instagram pribadinya, @andrydarmairawan, mengungkapkan telah menyetor Rp 650 juta kepada atasannya, Komandan Batalyon Perintis B Brimob Rohil.

Propam Polda Riau melakukan pemeriksaan terhadap Bripka Andry. Kabid Propam Polda Riau, Kombes Johanes Setiawan mengatakan, Bripka Andry Darma Irawan membuat posko tersebut karena tidak menerima pemindahan demosi padahal tidak ada kesalahan selama bertugas di Batalyon B Rokan Hilir.

Johanes menyebut Propam Polda Riau sudah memproses kasus tersebut sejak Maret 2023. Sebanyak 8 saksi telah di periksa dalam kasus ini.

BACA JUGA : Wanita Ini Di nikahi Pria Lebih Muda 22 Tahun, Anak Lebih Tua dari Suami

BACA JUGA : 6 Fakta Tren Roleplay di TikTok, Awas Bikin Candu-Ganggu Kejiwaan

Comments are closed.