Artikel Terbaru

Seorang Gadis 16 Tahun Tewas gegara Ikut Tren TikTok ‘Scarf Game’

Seorang gadis berusia 16 tahun di Prancis meregang nyawa setelah melakukan challenge TikTok, ‘scarf game’. ‘

Seorang gadis yang bermain Scarf game’ merupakan salah satu variasi dari ‘blackout challenge’ yang telah menewaskan beberapa orang selama setahun terakhir.

Wanita bernama Christy Sibali Dominique Gloire Gassaille, di laporkan berada di rumah ketika dia mencoba aksi mematikan itu.

Di laporkan Jam Press, Gasaille meninggal dunia pada 27 Mei lalu.

Challenge ini membuat seseorang mengikat kain di leher untuk mencekik diri mereka sendiri hingga pingsan.

Sayangnya, seperti halnya ‘blackout challenge’ challenge ini dapat membatasi aliran oksigen ke otak, menyebabkan kejang, cedera serius, dan bahkan kematian.

Gassaille di makamkan 7 Juni di pemakaman Fleury-les-Aubrais, dekat rumahnya di Orléans, Prancis.

Kematian Gassaille melanjutkan pola yang di dorong oleh ‘choking challenge’, yang populer di TikTok milik Cina (Douyin).

Tim detikcom mencoba untuk melakukan pencarian di TikTok untuk dengan kata kunci ‘scarf game’ pada Senin (12/6/2023).

Ada Tantangan Yand Di Tawarkan Kepada Korban

Namun tertulis ‘tidak ada hasil yang di temukan’.

“Beberapa tantangan online bisa berbahaya, mengganggu, atau bahkan di buat-buat.

pelajari cara mengenali challenge berbahaya sehingga Anda dapat melindungi kesehatan dan kesejahteraan Anda,” bunyi peringatan tersebut.

Pada Januari lalu, bocah Argentina berusia 12 tahun bernama Milagros Soto di temukan tewas di rumahnya.

Di duga kematiannya di akibatkan oleh tren serupa, yang tertangkap oleh kamera.

Sementara motivasi Soto untuk melakukan challenge itu tidak jelas, bibinya mengklaim bahwa dia telah menerima pesan WhatsApp dengan tautan ke tantangan setelah diintimidasi di sekolah.

“Saya percaya seseorang mendorongnya untuk melakukannya,” ungkap bibinya, di kutip dari New York Post, Senin (12/6/2023).

“Dia sangat menderita dengan intimidasi,” sambungnya.

Di samping itu, pihak sekolah juga turut menyampaikan belasungkawanya.

Soto di kenal sebagai siswa hebat, ramah, manis, dan baik.

“Kami mendukung keluarga siswa kami di saat yang mengerikan ini,” kata juru bicara sekolah tersebut.

Sementara itu, pemuda Inggris Leon Brown (14) dan Archie Battersbee (12) di duga meninggal karena tantangan viral yang sama.

Di AS, TikTok menghadapi tuntutan hukum kematian yang salah setelah dua gadis California di duga gantung diri sampai mati setelah melihat video ‘blackout challenge’ di TikTok.

“TikTok telah menginvestasikan miliaran dolar untuk merancang dan mengembangkan produknya dengan sengaja untuk mendorong, mengaktifkan, dan mendorong konten kepada remaja dan anak-anak yang di ketahui terdakwa bermasalah dan sangat merugikan kesehatan mental pengguna kecilnya,” bunyi gugatan itu.

Di kutip dari The Post, TikTok tidak berkomentar mengenai gugatan itu. Namun, pihaknya telah membantah untuk bertanggung jawab dalam kasus serupa.

Mereka menyatakan bahwa para remaja sudah mengalami cedera sebelum melakukan ‘chocking challenge’.

BACA JUGA : Karena 1 Alasan, PSG Lebih Memilih Menjual Kylian Mbappe ke Man United daripada ke Real Madrid

BACA JUGA : Kerap Dihina Suporter PSG, Messi Balas Pakai Rekor Gemilang, Jadi Raja Man of the Match dan Kalahkan Haaland

Comments are closed.