Luwu Timur – Polisi di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) kesulitan mencari terduga pelaku yang membuang bangkai babi berserakan di 2 desa. Pihaknya juga masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
“Kejadian serentak dan menyeluruh di beberapa kecamatan sampai tetangga dan tidak adanya keterbukaan dari warga memberi info,” ujar Kapolsek Mangkutana AKP Nyoman. Jumat (12/5/2023).
Nyoman mengatakan saat ini pihaknya masih menelusuri jejak awal munculnya bangkai babi tersebut. Polisi juga mendata pemilik ternak.
“Langkah awal mendata pemilik ternak babi,” paparnya.
Pihaknya juga menyayangkan adanya bangkai babi yang diduga dibuang ini. Situasi ini meresahkan warga dan berdampak pada lingkungan.
“Dampak bagi lingkungan dapat menimbulkan bakteri akibat bangkai yang tersebar,” sebut Nyoman.
Sementara Kapolsek Wotu AKP Muhajir menuturkan juga masih melakukan penelusuran adanya temuan bangkai di wilayahnya. Muhajir masih melakukan pendataan.
“Pihak Polri masih mencari siapa pemilik bangkai babi dan akan mendatakan pemilik yang mati,” ujar Muhajir.
Baca Juga : Area-Area Tubuh Wanita Yang Paling Di Sukai Pria
Muhajir menambahkan pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi di lapangan. Sejauh ini belum ada yang mengaku sebagai pemilik babi.
“Belum ada warga yang mengaku memiliki bangkai babi. (Dampak bangkai babi) Terjadi pencemaran lingkungan dan mengganggu masyarakat karena bau tidak sedap,” jelasnya.
Di ketahui, sejauh ini ada 14 bangkai babi yang di temukan di dua desa di Kabupaten Luwu. Bangkai babi itu ditemukan di saluran irigasi dan ada juga di sungai.
Di Desa Rinjani, Kecamatan Wotu di temukan 10 bangkai babi di saluran irigasi dekat persawahan. Sementara 4 bangkai babi juga di temukan di Desa Non Blok, Kecamatan Kalaena pada Senin (8/12).
Puluhan bangkai babi yang menimbulkan babi itu pun sudah di evakuasi. Temuan bangkai babi yang menimbulkan bau busuk itu direkomendasikan untukdikuburkan