Artikel Terbaru

Dugaan Mahasiswa Mesum di Tempat KKN, Ini Penjelasan Pihak UGM & Kades

Dugaan Mahasiswa Mesum di Tempat KKN, Ini Penjelasan Pihak UGM & Kades

Dugaan Mahasiswa Mesum di Tempat KKN Belum lama ini media sosial twitter di hebohkan dengan kabar mahasiswa KKN UGM yang di duga kepergok berbuat asusila.

Kabar ini di unggah oleh akun Twitter @UGM_FESS.

Di lihat dari detikJateng, di ketahui kejadian heboh tersebut terjadi di Desa Pucungroto, Kecamatan Kaligesing, Purworejo.

Merespons cepat kabar viral ini, pihak UGM langsung melakukan investigasi di tempat kejadian.

Hasilnya, kabar mahasiswa di duga mesum di lokasi KKN tak seperti yang bergulir di lini masa media sosial.

“Itu adalah kejadiannya tidak seheboh yang di beritakan.

Dalam arti tidak terjadi sesuatu yang kita bayangkan dahsyat,” ucap Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes, di kutip dari detikJateng, Rabu (5/7).

Rustamaji memastikan hasil investigasi dari kampus yang melibatkan saksi dan perangkat desa serta mahasiswa lain di lokasi KKN tak menemukan fakta aksi mesum itu di lapangan.

“Setelah di lakukan investigasi, dinyatakan bahwa kejadian tersebut tidak seperti yang di beritakan.

Tidak ada mesum seperti yang ramai di beritakan,” tuturnya.

Konfirmasi dari Kepala Desa Setempat

Mengonfirmasi kabar yang beredar, Kepala Desa Pucungroto, Eddy Widodo tak membenarkan adanya perbuatan mesum mahasiswa KKN di tempatnya.

Menurut Eddy, peristiwa yang di duga ada mahasiswa mesum itu terjadi pada 26 Juni 2023 di rumahnya di Desa Pucungroto.

Tapi menurutnya, kondisi sebenarnya tidak seheboh berita yang beredar.

“Sebenarnya nggak seperti itu, nggak separah itu, cuma mungkin oknum ada yang nyebar kok sampai segitunya,” kata Eddy Widodo kepada detikJateng.

Kronologi Adanya Dugaan Mahasiswa Mesum

Eddy turut menjelaskan, saat itu memang ada mahasiswa pria yang datang untuk menemui mahasiswi yang selama ini menginap di rumahnya.

“Pas itu cowoknya pas main ke sini, kan cowoknya itu KKN di desa sebelah di Ngadirejo.

Mereka berteman, wong kenal juga di sini pas KKN.

Kejadian sore habis Asar, itu udah lama sebenarnya sekitar tanggal 26 Juni,” jelasnya.

Pernyataan Kades ini juga selaras dengan keterangan istrinya, Siti Maesaroh.

Saat kejadian, Siti mengatakan ia baru pulang dari kondangan dan masuk lewat belakang.

Saat itu, sampai di ruang tamu, istri Kades tersebut mengaku melihat dua mahasiswa, laki-laki dan perempuan, duduk berdampingan dan sempat bergandengan tangan.

Siti mengatakan, mereka kaget mengetahui istri Kades tiba-tiba muncul.

“Mereka duduk berdua. Yang cowok dari (KKN di) Ngadirejo, yang cewek (KKN di) Pucungroto. Saya tanya, kok dari Ngadirejo ke Pucungroto apa harus ketemuan gitu prokernya,” terang Siti.

Tidak Ada Perbuatan Mesum

Siti juga menegaskan bahwa meski keduanya duduk berdekatan, mereka di ketahui memang sedang mengerjakan sesuatu karena sambil memangku laptop.

Menurut Siti, perbuatan dua mahasiswa itu tidak menjurus ke mesum.

Namun, Siti tetap menegur keduanya.

“Di laptop itu tangan mereka bareng-bareng. Nggak sampai mesum.

Saya kan dari pulang kondangan terus masuk lewat belakang keluar dari ruang makan ke ruang tamu.

Lihat mereka, terus mereka kaget.

Tangannya sempet gandengan gitu, tapi kalau yang lain-lain nggak, nggak sampai menjurus ke mesum,” ujar Siti.

Setelah di tegur Siti, mahasiswa itu meminta maaf lalu pamit kembali ke wilayah KKN-nya.

Setelah kejadian itu, Siti menyebut mahasiswa tersebut sudah tidak pernah berkunjung ke rumahnya yang menjadi tempat menginap mahasiswi KKN.

“Dia sudah minta maaf karena duduk terlalu dekat dan bikin suasana nggak nyaman,” ungkap Siti.

UGM Akan Kirim Psikolog untuk Dampingi Mahasiswa

Setelah terbukti kabar viral tersebut ternyata tidak benar, pihak UGM segera mengirim psikolog guna mendampingi mahasiswa yang tersandung isu dugaan mesum di lokasi KKN.

Menurut Rustamaji, mahasiswa KKN yang terkait telah terpukul dengan banyaknya pemberitaan. “Program KKN tetap berjalan, namun secara mental mereka terpukul,” kata Rustamaji.

Ia menambahkan, kampus UGM akan mengirim psikolog guna melakukan pendampingan mental untuk kedua mahasiswa yang di duga berbuat asusila maupun untuk kelompok.

“Kami akan segera mengirimkan psikolog pendamping.

Tim psikolog sudah kami briefing tentang persoalan yang terjadi di lapangan,” tuturnya.

“Tekanan mental tidak berat tapi kami harus menjaga kondisi adik-adik,” sambungnya.

BACA JUGA : Tetangga Berkurban, Emak-emak Ini Malah Nyindir Karena Tak Di pinjami Duit

BACA JUGA : Curhatan Pria yang Kekasihnya Punya Kisah Gelap, Ragu untuk Menikah Viral

Comments are closed.