Artikel Terbaru

Asal Usul Nama Cibubur

ELBAHRAIN – Asal usul nama Cibubur di Jakarta Timur menarik untuk diulas. Diketahui, Kawasan ini dulunya adalah sungai keruh dan berlumpur menyerupai bubur. Pada era pra-kemerdekaan, wilayah Cibubur merupakan bagian dari Meester Cornelis pada era Belanda.

Dikutip dari buku Zaenuddin HM 212 asal Djakarta Tempo Doeloe, Jumat (6/10/2023), nama Cibubur berasal dari kata Sunda “Ci” yang artinya aliran air atau sungai dan bubur yang merupakan makanan berupa nasi yang dimasak hingga lembek dan berair.

Sungai di tempat tersebut penuh dengan lumpur dan memiliki air berlumpur yang menyerupai bubur, sehingga masyarakat di sekitarnya menyebut daerah tersebut Cibubur.

Kemudian, pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI memberlakukan keputusan pemerintah daerah Indonesia untuk sementara wilayah Indonesia terbagi menjadi 8 negara bagian yang dipimpin oleh gubernur.

Asal muasal wilayah DKI Jakarta modern adalah hasil pemekaran ke arah timur dan selatan, meliputi sebagian kabupaten seperti Jatinegara (Srengseng, Cawang, Pasar Minggu, Kebayoran) dan Kramat Jati (Ciracas dan Cibubur), serta Kotapraja Jakarta.

Cibubur merupakan salah satu dari 5 kelurahan di 1 kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Dengan luas lahan sekitar 210 hektare, Cibubur bersebelahan dengan desa Mekarsari.

Sejak era orde baru, nama Cibubur justru bersinar lebih terang dari nama kecamatan, Ciracas.

Apalagi saat wacana megaproyek Kota Mandiri Jonggol mengemuka, banyak pengembang mulai membangun rumah, pusat perbelanjaan, dan pusat ekonomi lainnya di wilayah tersebut.

Cibubur juga terkenal dengan tempat perkemahan yang dikelola oleh gerakan Pramuka distrik nasional dan dikunjungi oleh anggota Pramuka hampir setiap tahun.

Tak hanya itu, penduduk Cibubur sering mengunjungi Situ Baru, sebuah danau yang populer di wilayah tersebut.

Asal Usul Nama Cibubur

Salah satu destinasi Cibubur menawarkan panorama yang indah dan kesempatan untuk melihat beberapa tumbuhan langka seperti Nam Nam dan Matoa yang berasal dari Irian Jaya di arboretum.

Comments are closed.