Artikel Terbaru

Viral Ibu Ngamuk Banting Barang Disebut Skizofrenia

Ilustrasi seseorang yang menderita gejala stres.

Elbahrain.net – Viral video di TikTok yang menunjukkan seorang ibu tampak tengah mengamuk. Dirinya disebut mengidap skizofrenia hingga kerap membanting barang di rumah.

Dalam video tersebut, ibu itu tampak tak menghiraukan permintaan anaknya untuk berhenti terus-menerus membanting barang. “Padahal saya baru sampe banget, mau jenguk ibu, udah dikasih,” ucap pemilik akun TikTok yang viral di TikTok.

Apa Itu Skizofrenia?

Psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ menyebut skizofrenia termasuk gangguan kejiwaan. Pasien biasanya kesulitan membedakan mana realitas dengan halusinasi.

“Perlu di pahami, skizofrenia itu merupakan suatu gangguan kejiwaan yang ditandai dengan kesulitan membedakan mana yang nyata dan tidak nyata. Jadi, ada gangguan menilai realitas. Skizofrenia ini merupakan gangguan medis ya, bukan hal yang ghaib bukan juga suatu hal yang aib. Bila tidak di tangani dengan baik akan menyebabkan penderitaan pada pengidapnya juga gangguan bagi orang-orang sekitarnya,” ucap dr Lahargo saat di hubungi detikcom, Jumat (15/7/2023).

Baca juga : Polisi Tilang Anak Sekolah Dalam Gang di Medan

Inikah Pemicunya?

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab skizofrenia. Faktor genetik, kecelakaan, penggunaan narkoba, alkohol. Kemudian faktor trauma psikologis juga keadaan sosial yang berdampak pada stres berat.

“Penyebab dari skizofrenia ini multifaktor, bisa karena faktor genetik misal ada infeksi atau trauma saat masih dalam kandungan, persalinan yang berisiko. Mungkin pernah jatuh, terbentur kepala, penggunaan narkoba, alkohol. Faktor trauma psikologis, ada keinginan yang belum tercapai, kekecewaan, kehilangan, ataupun keadaan sosial yang saat ini menjadi stres dalam kehidupannya,” sambung dr Lahargo.

Banyak orang menganggap gangguan mental ini di sebabkan terlalu banyak pikiran dan suka memendam masalah sendirian. dr Lahargo menyarankan untuk memperbaiki pola manajemen stres.

Baca juga : Polisi Tilang Anak Sekolah Dalam Gang di Medan

“Kemampuan tiap orang dalam memanjemen stres kan berbeda-beda ya. Jadi, manajemen stres ini juga perlu di tingkatkan pada setiap orang agar itu tidak menjadi suatu stressor berat yang menyebabkan penurunan kondisi kesehatan jiwanya,” tegas dr Lahargo.

dr Lahargo juga menyayangkan masih munculnya stigma di yang menganggap gangguan skizofrenia di artikan orang ‘gila’. Tak jarang, pasien akhirnya di diskriminasi dan di asingkan. Menurut dr Lahargo, pengidap skizofrenia bukanlah orang yang hilang akal atau gila, pengidap ini sangat mungkin pulih dan bisa kembali normal beraktivitas.

“Kita harus menghilangkan terminologi gila. Skizofrenia bila di tangani dengan cepat dan tepat bisa pulih. Banyak sekali dari pengidap ini bisa hilang gejalanya, bisa kembali beraktivitas. Ada yang kembali sekolah, kuliah, kerja, menjadi seorang ibu atau ayah. Sekarang ini masalahnya stigma dan diskriminasi terhadap skizofrenia yang masih sangat tinggi. Itulah yang menyebabkan mereka sulit mendapatkan akses untuk terapi dan pengobatan serta akses untuk kembali beraktivitas,” tambah dr Lahargo.

Comments are closed.