Artikel Terbaru

Mengapa Jasad yang Tenggelam Berhari-hari Tetap Utuh? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Mengapa Jasad yang Tenggelam

Proses pembusukan jenazah atau dekomposisi merupakan proses alami yang melibatkan kerusakan jaringan setelah kematian. Mengapa Jasad yang Tenggelam Pembusukan jenazah setelah tenggelam di pengaruhi beberapa faktor.

Misalnya cuaca, suhu, kelembaban, pH, kadar oksigen, posisi tubuh, dan penyebab kematian. Kematian akibat tenggelam merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia nomor 3 menurut World Health Organization (WHO).

Jenazah anak Ridwan Kamil Emmeril Kahn Mumtazd (Eril) tengelam di sungai Aare selama 14 hari jasadnya dalam keadaan utuh.

Ridwan Kamil pun memberikan penjelasan ilmiah kenapa jenazah Eril ditemukan dalam keadaan utuh. Salah satu penyebabnya adalah kondisi air di Sungai Aare yang menjaga jasad Eril seperti semula.

“Penjelasan alamiah kenapa jasadnya masih utuh: Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna, membuat jasadnya terjaga setelah membeku sehingga tetap utuh lengkap walau berada di dasar sungai selama 14 hari,” tulis Ridwan Kamil.

Mengutip dari Ranker, proses dekomposisi jenazah di air lebih lambat dari di daratan. Jenazah akan cepat membusuk pada air hangat, jernih, dan tergenang karena mengandung banyak bakteri.

Sedangkan di air dingin dan mengalir, proses pembusukan jenazah akan terjadi lebih lama. Jenazah akan membusuk di udara terbuka selama seminggu, lebih lama di dalam air membutuhkan waktu selama dua minggu.

Menurut peneliti dari Oak Ridge National Laboratory and Adjunct Associate Professor University of Tennessee Arpad A Vass mengatakan pembusukan jenazah terjadi sekitar 4 menit setelah manusia meninggal dunia.

Melansir dari laman After Math, ada empat tahap pembusukan jenazah yaitu autolisis, mengembung, peluruhan aktif, dan menjadi tengkorak. Berikut penjelasannya.

Tahap pembusukan jenazah

1. Autolisis

Autolisis terjadi di bagian pencernaan. Begitu sirkulasi darah dan pernapasan berhenti, tubuh tidak memiliki cara untuk mendapatkan oksigen atau membuangnya. Kelebihan karbon dioksida menyebabkan lingkungan asam sehingga membrane dalam sel pecah.

2. Mengembung

Enzim yang bocor kemudian menghasilkan banyak gas. Senyawa yang mengandung belerang juga melepaskan bakteri yang menyebabkan perubahasan warna kulit.

3. Peluruhan Aktif

Pada tahap ini organ, otot, dan kulit menjadi cair. Ketika semua jaringan lunak tubuh terurai, rambut, tulang, tulang rawan, dan produk sampingan pembusukan lainnya tetap ada. Jenazah kehilangan massa paling banyak dalam tahap ini.

Faktor yang Mempengaruhi Pembusukan Jenazah dalam Air

1. Mikroorganisme

Mikroorganisme dapat bergerak secara leluasa karena suhu yang hangat di darat. Namun saat di air, suhu akan lebih rendah membuat gerak mikroorganisme melambat dan cenderung terhambat. Akibatnya, pembusukan jenazah melambat dan utuh lebih lama dibandingkan mayat di darat.

2. Hewan Liar

Meski mikroorganisme tidak berperan cepat dalam pembusukan, hewan liar bisa mengambil alih. Mereka akan melihat jenazah yang mengapung sebagai santapannya dan mulai memakan jenazah tersebut. Akibatnya, tubuh jenazah bisa berkurang bahkan habis dimakan hewan liar.

Comments are closed.